Senin, 07 Juni 2010

Setiap Hari, Anjal KFC Dan Pengguna Kendaraan Bermotor Bermain Kucing Kucingan (feature bangjo)

Senin pagi yang cerah kemarin aku berangkat kuliah untuk meminjam buku di perpustakaan pusat dan seperti biasa pemandangan arus lalu lintas di perempatan mirota kampus padat merayap di dominasi oleh kendaraan beroda dua dan sesampainya di depan mirota aku berhenti sejenak untuk bersiap menyeberang, waktu itu polisi lalu lintas tidak bertugas jadi aku sedikit waspada karena saat lampu merah menyala ada saja para pengendara sepeda motor yang melanggar tata tertib berlalu lintas dan dapat membahayakan para penyeberang jalan kaki seperti aku ini, belum lagi bus kopata yang mengetem di depan mirota kampus menambah macet jalanan, seharusnya jika lampu hijau bus tersebut jalan terus jangan berhenti di depan tiang lampu merah (depan KFC) dan bau asap kendaraan bercampur debu jalanan menyatu dengan keringat tubuhku, rasa kesal dan marah pun muncul, “ duh sial banget hari ini!’’’ dah dandan keren seperti ini malah dirusak oleh asap dan debu jalanan!” keluhku, lalu aku berhasil menyeberang dengan keringat yang mengguyur tubuhku dan aku melihat sosok bapak yang usia sudah sepuh di pinggir jalan depan KFC sedang menyodorkan topi koboi yang terbuat dari anyaman bambu ke para pengguna jalan yang lewat, aku merasa kasihan melihat bapak itu (sambil jalan), “duh kasihan bener ya pak tua tidak ada sanak saudara yang mengurusinya,hidup sebatangkara di jalanan...Ya Allah mudahkanlah jalan rizki Mu dan ampuni segala dosanya, amin.” Keluhan doaku, lalu aku menyeberang jalan untuk kedua kalinya dan alhamdulillah sedikit lancar dalam menyeberang jalan lalu aku masuk ke perpustakaan pusat untuk meminjam buku bahan materi tugas kuliah namun buku yang aku cari tidak ada, akhirnya aku baca-baca buku dan surat kabar “kedaulatan rakyat” sepuasnya, tidak terasa hari sudah siang dan aku berada di dalam perpustakaan pusat selama 3 jam lalu aku putuskan untuk pulang ke kosku lalu aku menyeberang dan melihat pengamen anak jalanan yang biasa mangkal di basement KFC sedang mengamen di dalam bus kopata jalur 7 yang berhenti saat lampu merah dan ketika lampu hijau bus tersebut jalan kembali dan para pengamen anak jalanan terburu-buru keluar dan aku merasa ngeri melihatnya karena bus itu melaju sedikit kencang lalu anak jalanan itu berloncatan keluar bus, “ apa mereka tidak takut celaka?,” keluhku, melihat pengamen anak jalanan tersebut membuat aku teringat masa sekolahku saat aku jatuh dari bus kopayu dan terjun kedalam parit sawah yang kotor (sejenis kopata) dengan luka cukup parah di sekujur tubuh tidak ada orang yang menolongku, sampai sekarang aku sedikit trauma naik bus baik bus besar maupun bus sedang dan jika aku berpergian ke luar kota, aku lebih suka naik jasa kereta api dan sesampainya di kamar kos kejadian yang aku lihat siang itu masih terngiang di kepalaku dan aku menangis sendirian di dalam kamar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar