Rabu, 02 Juni 2010

kumpulan karya sastra (puisi) the pancer dkk

Keikhlasan Hati



Sudah lama aku menunggu
Berharap engkau mau mengerti
Sudah lama aku menyayangimu
Berharap engkau mau menyadari
Aku diam pada malam
Melihat mawar tak berduri
Aku merasa sedih mendalam
Mendengar pujaan tak suci
Mawar jatuh ke jurang
Karena terjangan angin topan
Madu terhisap kumbang jalang
Karena nafsu asmara jalanan
Meskipun awan hitam menutupi
Angin berhembus tetap menyatu
Meskipun hujan sudah terjadi
Aku tetap menyayangi dirimu
Anggrek menempel pada inang
Dengan mengharapkan kehidupan ini
Aku bersedia menjadi pendamping
Dengan mengharapkan ridho Ilahi

Karya : Wawan Suirwan, Pancer V 08 West Java

Sabar Dan Tabah


Lambaian angin, gledek meletup
Tak sanggup menahan kepanikan
Lambaian tangan, mata tertutup
Tak sanggup menahan kesedihan
Taburan wangi berbau cuka
Menyebar masuk sana sini
Taburan bunga berderai duka
Menyelimuti suasana hati ini
Elang pergi tiada lambat
Meninggalkan semua sanak saudara
Engkau pergi begitu cepat
Meninggalkan semua sanak keluarga
Sepanjang malam hujan gerimis
Membuat tanah tiada kering
Setiap malam engkau menangis
Membuat hati tiada tenang
Burung terbang melayang layang
Tanpa ada yang menghalau
Betapa malang semata wayang
Tanpa ada cinta ibu

Karya : Wawan Suirwan, Pancer V 08 West Java
Kesedihan Sewindu




Sekuntum bunga mawar merah
Hanyut dalam arus sungai
Seuntaian kata kata pisah
Hanyut dalam kesedihan hati
Kering sudah sedap malam
Bersama gugurnya bunga melati
Kandas sudah angan terpendam
Bersama pupusnya kasih ini
Apalah arti sebuah seni
Jika tanpa pikiran jernih
Apalah arti hidup ini
Jika tanpa seorang kekasih
Asap api membumbung tinggi
Terbawa hembusan angin malam
Aku tinggalkan kenangan ini
Terlepas dari duka mendalam




Karya : Wawan Suirwan, Pancer V 08 West Java

Kerinduan Hati


Ketika ombak menghempas pantai
Aku melihat tanah terkikis
Ketika aku mau pergi
Aku melihat guru menangis
Burung terbang mengepakkan sayap
Pergi meninggalkan tempat enak
Guru berdoa dengan berharap
Agar anaknya sukses kelak
Ketika burung belajar terbang
Sang induk selalu mengawasi
Ketika aku merasa bimbang
Sang guru selalu menasehati
Saat rembulan mulai terang
Sang malam telah tiba
Saat aku bahagia datang
Sang guru telah tiada
pedang terhunus ke bumi
Sebagai tanda batu nisan
Pahlawan gugur dengan berani
Meninggalkan makna yang berkesan



Karya : Wawan Suirwan, Pancer V 07 West

Termakan Dunia


Dadu di kocok berlima
Umpan emas jadi mengalah
Debat argumen muncul luka
Umpan uang tiada masalah
Kampret makan meninggalkan sisa
Kera makan sangat rapih
Maling rampok meninggalkan celana
Pejabat korupsi dengan bersih
Tikus makan dengan kotor
Mabok di malam panjang
Kera putih makan kantor
Mabok di atas ranjang
Kandas semua terpendam lumpur
Tinggallah harta puing puing
Kalau kejujuran sudah terkubur
Tinggallah sampah yang terbuang
Matinya sang penguasa hutan
Tergigit oleh ular berbisa
Matinya hati seorang pemimpin
Termakan oleh nafsu belaka

Karya : Wawan Suirwan, Pancer V 08 West Java
Balada Kembang Pinggiran



Bunga mekar di hutan
Tak pedulikan suara siamang
Betapa malang wanita jalanan
Tak menghiraukan nasehat orang
Ayam hutan berlari larian
Terperosok masuk ke lubang
Aku memang wanita jalanan
Terjerumus dalam hidung belang
Memancing di lautan lepas
Dengan berharap mendapat ikan
Menanti beruang berkulit emas
Dengan berharap mendapat santunan
Dalam sungai berairkan jernih
Mengalir pelan dengan santai
Dalam sanubari aku sedih
Melihat aku seperti ini
Suara ombak laut bergemuruh
Memecahkan batu batu karang
Suara adzan sungguh menyentuh
Menggetarkan jiwa yang bimbang

Karya : Wawan Suirwan, Pancer V 08 West Java
Malam terselimuti duka mendalam


Malam ini gelap gulita
Suasana malam terasa dingin
Diriku kini sedang berduka
Melihat teman matanya terpejam
Malam ini gelap gulita
Udara malam terasa dingin
Hidupku kini terasa hampa
Jika tanpa dirimu teman
Burung terbang berpuluhan tahun
Melewati waktu siang malam
Impian kamu tinggal kenangan
Tinggalkan duka yang mendalam
Burung terbang tinggi melayang
Menembus batas cakrawala dunia
Bercanda,tertawa,bergembira riang
Saat kita masih bersama
Suara adzan telah berkumandang
Saatnya waktu shalat tiba
Selamat jalan wahai sayang
Semoga engkau tenang disana

Karya : Wawan Suirwan, Pancer V 07 West Java

Sebuah Penantian



Sudah lama terkubur dalam
Terangkat kembali oleh air
Sudah lama aku pendam
Terkenang kembali bayangan samar
Melihat bulan purnama bersinar
Teringat akan masa keindahan
Melihat bunga mawar mekar
Teringat wajah yang menawan
Duduk di atas batu
Menatap laut berpikir kosong
Deburan masalah mengganggu kolbu
Menggores luka beraroma gosong
Layangan terbang hilang lenyap
Tak kunjung kabar keberadaan
Lelah hati ini berharap
Tak kunjung muncul jawaban




Karya : Wawan Suirwan, Pancer V 08 West Java
Doa Derita Ibu

Sepanjang jalan telah berlalu
Tetapi tiada yang mengerti
Setiap istana engkau bertamu
Tuan bangsawan tiada peduli
Sepanjang jalan menangis mewelas
Menggendong emas yang lugu
Setetes air mata menetas
Mencium rindu, berdoa Qolbu
Mata memandang penuh rahasia
Di tonton bintang hati
Melihat engkau berbagai rasa
Di saksikan emas sendiri
Tiga hutan engkau jelajahi
Berkawan dengan cahaya permata
Tidur nyenyak beratap jerami
Bersama emas pelipur lara
Meskipun surya tertutup mendung
Namun tetap masih bersinar
Meskipun engkau menyimpan kembung
Namun bintang masih memancar

Karya: Wawan Suirwan pancer V 08 West Java
Balada Seorang Suami, Rindu Permata Hati Yang Hilang

Pohon rindang berdaun lebat
Roboh di makan usia
Pertalian kasih sudah terikat
Raib dalam gemerlap dunia
Aku tanam sejak dini
Terserang penyakit hama wereng
Aku jaga janji suci
Terbang menghilang ke seberang
Siang malam mencari keberadaan
Memperkenalkan satu sebuah pena
Sudah lama merindukan berlian
Mempertemukan aku seorang nama
Ketika anak kijang kembali
Srigala tiada berhenti menggonggong
Ketika bertemu buah hati
Suami istri berbibir monyong
Saat air mata mengeluh
Batu permata bercahaya kemilau
Saat aku pergi menjauh
Buah hati memanggil diriku
Surya menghilang di lautan
Alunan gelombang tiada menjemu
Selamat tinggal wahai berlian
Ayah selalu merindukan dirimu


Karya: Wawan Suirwan pancer V 08 West Java
Penyesalan Mendalam, Kehidupan Gadis Malam

Kecantikan mahkota tiada murni
Serpihan wangi telah terhempas
Kehormatan diri sudah tergadai
Seperti barang keluar bekas
Harum, wangi bersari semu
Tersamar oleh keindahan bunga
Harum bahagia berhati pilu
Tertutupi kemegahan emas permata
Bunga merintih asyik kesakitan
Mengikuti irama jerami gatal
Bidadari menahan tawa kegelisahan
Mengiringi kumbang tiada bermoral
Mencari kebahagiaan tengah malam
Di terangi ribuan bintang
Mencari kenikmatan yang suram
Di hujat banyak orang
Jika bunga layu merana
Kumbang sungkan mau menghampiri
Jika jasmani termakan usia
Buaya juga sungkan mendekati
Jika alam terjadi musibah
Matahari selalu memancarkan sinar
Jika hati terkena masalah
Maka cepatlah engkau beristighfar

Karya: Wawan Suirwan pancer V 08 West Java

?...?...?...


Hi...
?
Awas !
?...
Air money and chair
?
Waspada !
?...
Air money and chair
?
Bahaya !
?...
Air money and chair
?
Hidup Fatamorgana
?...
Jiwa Manusia
???...
Karya: Wawan Suirwan, pancer V 07/08 West Java

Life Tie And Chair to Final

Harum bahagia senyum lebar
Tie and chair
Duka, benci, dendam senyum sinis
Tie and chair
Semut, lalat, kecoa, ulat datang mengais gembira takut
Tie and chair
Aroma wangi terbang bersama angin
Tie and chair
Perut monyet keruyuk buang diare
Tie and chair
Kayu lapuk di hantam badai besi perkasa
Tie and chair
Pamerkan piala emas bermata berlian
Tie and chair
Istana emas bermahkota batu berlian hancur
Tie and chair
Lebur di makan api menjadi abu
Tie and chair
Kembali ke Pemilik Alam
Tie and chair
Riwayatmu sudah berakhir masuk kubur

Karya : Wawan suirwan, pancer V 08 West Java



Tertipu Bunga Palsu


Melingkar emas bertahta berlian
Berucapkan janji depan saksi
Mahligai bahagia melenggang berjalan
Bersinar merajut hati ini
Malam indah terasa kiamat
Bulan purnama telah lenyap
Mengarungi cinta tiada nikmat
Bubuk madu sudah terhisap
Pohon berbuah sebelum semi
Buah busuk tertutup kulit
Perut berisi sebelum resmi
Badan bau terselimut kabut
Burung terkurung dalam sangkar
Angin berhembus sejuk gemulai
Batin tersiksa sungkan keluar
Ayah ibu berhati suci
Meskipun burung berhati murung
Awan mencoba menghibur hati
Meskipun badan tak beruntung
Aku ingin membalas budi


Karya : Wawan suirwan, pancer V 08 West Java



Kisah Tragis


Bersandar di lorong sempit
Meliuk gontai pecah ketuban
Berisik menjerit perut melilit
Menahan sakit mengelus badan
Pohon tumbang karena angin
Buah jatuh dari pohon
Paras pucat berselimut dingin
Bunyi kehidupan keluar badan
Suara tangis bahagia lapar
Makan angin yang bertiup
Senang menghilang ikut berlayar
Mata tertutup suara lenyap
Tanah kering bertinta merah
Menyelimuti sekeliling tubuh boneka
Tetesan air mata darah
Melumuri tubuh tak berdosa
Lorong sempit tak beratap
Panas dingin tak terasa
Lepas derita tidur lelap
Perih bahagia bersama sama


Karya : Wawan suirwan, pancer V 08 West Java


Di Ujung Jalan



Diam seribu bahasa kolbu
Sembari merenung menangis sendiri
Desir dosa selalu mengganggu
Sesalkan perbuatan hidup ini
Jauh jauh perjalanan hati
Tanpa mengenal arah maksud
Jauh mencari ridho ILAHI
Tanpa henti berdoa bersujud
Sejuk hati mata menetes
Masuk mengisi relung jiwa
Sedih menghilang ketenangan melintas
Merajut dalam kedamaian terasa
Hati menemukan jalan terbaik
Tak ingin seperti dahulu
Hidayah Ilahi telah masuk
Tak mau masa lalu



Karya : Wawan suirwan, pancer V 08 West Java


Misteri Cinta



Satu cinta dua hati
Dua hati satu cinta
Sayang ini silih berganti
Dunia kasih penuh rahasia
Dari hulu ke muara
Muara berlabuh ke laut
Dari cemburu menjadi cinta
Mulut berucap kasih menyambut
Sepayung kita jalan bertiga
Meskipun batu kerikil merintangi
Susah senang kita besama
Meskipun hidup penuh misteri




Karya : Wawan suirwan, pancer V 08 West Java




3651


Tujuh bintang di langit
Ilalang masih berdiri menghalangi
Gapai impian hati berkabut
Aral rintang sudah menanti
Emas kalbu muncul bersinar
Nampak mensilaukan berdecak kagum
Asa hati bersemangat keluar
Mata dunia terpanah harum
Lantai basah sudah kering
Isak kalbu terkabul jua
Malang nasib telah menghilang
Air mata bahagia bersuara
Siang malam sujud berdoa
Aral rintang tiada menakuti
Teguh hati dengan bertaqwa
Urusan dunia dapat teratasi



Karya : Wawan suirwan, pancer V 08 West Java




5613

Layu setangkai bunga seroja
Indah memandang hati tersentuh
Mendengar kisah suram jelita
Alunan kata hati meluluh
Elok nyanyian air mengalir
Niscaya kumbang tiada mendekat
Anggun mempesona kecantikan memudar
Mustahil bidadara datang mendekat
Semilir angin menyejukan suasana
Air mata biarlah jatuh
Tepiskan semua duka lara
Ungkapan hati yang tercurah
Taburan harum bunga melati
Iringi langkah berhati permata
Gugup sayang mendera hati
Aku bersedia menjadi raja



Karya : Wawan suirwan, pancer V 08 West Java









Bertekad Bulat


Merah putih, bendera lambang persatuan bangsa
Berkibarlah di bumi tanah persada nusantara
Merah putih, bendera lambang persatuan bangsa
Akan kita hormati sepanjang masa

Walaupun kita dipisahkan oleh hutan, laut-laut dan selat-selat
Suku bangsa, bahasa, agama dan adat istiadat
Namun kita tetap bertekad bulat
Untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan yang kuat

Politik, agama, dan kebudayaan boleh berbeda bagi bangsa kita ini
Cita-cita kita harus bersama-sama, untuk membangun bangsa dan Ibu Pertiwi
Agar bangsa kita makmur, sejahtera, rakyat hidup rukun dan damai nan abadi
Kebutuhan rakyat kita sehari-hari dapat tercukupi

Hukum di negara kita harus ditegakkan
Demi membela keadilan
Yang benar harus dibenarkan yang bersalah harus mendapat hukuman
Jangan sampai terjadi transaksi jual beli kebenaran


Karya: S. Joko K.H
Terban GK V/435 Jogyakarta
11 februari 2006


Wasiat


Wahai generasi muda
Engkau generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa
Wahai generasi muda
Engkau generasi yang akan menjadi tulang punggung bagi kemajuan bangsa kita

Jadilah pemimpin yang bersih, jujur dan bijaksana, untuk menjadi suri tauladan bagi semua rakyat
Jadilah pemimpin yang selalu memperhatikan dan memikirkan nasib bagi semua rakyat
Jadilah pemimpin yang tidak membedakan golongan partai, suku bangsa, pangkat dan derajat bagi semua rakyat
Agar bangsa kita ini sejahtera, cerdas, hidup rukun, aman dan tentram didalam kedamaian

Berpolitiklah yang benar dan baik
Untuk bangsa kita ini, agar dapat menjadi terdidik
Jangan sampai terjadi konflik
Karena ulah elit politik



Karya: S. Joko K.H
Terban GK V/435 Jogyakarta
07 Januari 2009











Mustika Bunga

Dengan semangat perjuangan Ibu kita Kartini, kita junjung emansipasinya
Dengan semangat perjuangan Ibu kita Kartini, kita hargai jasa-jasanya
Dengan semangat perjuangan Ibu kita Kartini, kita hormati cita-citanya
Dengan semangat perjuangan Ibu kita Kartini, kita abadikan namanya

Ibu kita Kartini mustika bunga nan sejati
Harum semerbak mewangi
Ditaman bunga Ibu Pertiwi
Jasamu sungguh sangat berarti, bagi kemajuan kaum putri

Wahai generasi muda, janganlah engkau selalu berpangku tangan dan bertopang dagu
Engkau sekalian telah dibangunkan, oleh Ibu kita Kartini untuk maju
Lihatlah lautan dan daratan yang luas ini, mengharapkan tenaga, pikiran dan sentuhan tangan manismu
Bangunlah perekonomian, pendidikan, keamanan demi kemakmuran dan kesejahteraan bangsamu



Karya: S. Joko K.H
Terban GK V/435 Jogyakarta
2 Januari 2008









Cermat

Nusantara adalah Negeri Kepulauan
Laut dan pulau kita terdapat banyak beraneka hasil laut, hasil tambang, hasil hutan dan hasil pertanian
Kekayaan alam ini, harus dikelola untuk kesejahteraan
Buanglah jauh-jauh kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan

Kita harus tetap bersatu padu
Para pemimpin harus selalu\bergandengan tangan dengan semua rakyat untuk maju
Kita harus mendidik generasi muda yang bermutu
Untuk membangun bangsa dan negara kita Indonesia yang bersatu

Politik, agama, suku bangsa dan ras boleh berbeda
Namun pandangan hidup, haruslah bersama-sama
Agar bangsa ini hidup rukun, sejahtera, aman, damai dan sentosa
Di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia

Negara kita mempunyai laut yang luas di dunia, angkatan perang, haruslah diperkuat
Untuk menghadapi kemungkinan adanya perompakkan, penyelundupan, pencurian kekayaan alam dan semua daerah teritorial kita harus dilindungi dengan sangat cermat

Jangan ada lagi pulau-pulau kita diambil alih oleh negara lain dengan alasan apapun yang tidak sehat
Bila semua pulau itu milik bangsa kita, haruslah diberi tanda dan dijaga bersama-sama rakyat


Karya: S. Joko K.H
Terban GK V/435 Jogyakarta
17 Maret 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar